Awalnya saya tidak pernah mau mengikuti saran teman-teman saya untuk ke dokter kulit. Saya sangat mensyukuri kulit hitam manis saya sehingga saya tak perlu meminta ramuan obat dokter untuk mencerahkannya.
www.freedigitalphotos.net |
Sekali dalam
setiap bulan saya cukup pergi ke salon untuk melakukan perawatan kulit wajah
atau facial. Hal tersebut saya
lakukan secara rutin sejak lama. Namun entah mengapa, beberapa bulan
belakangan, kapster salon langganan saya mengatakan saya perlu setidaknya dua
kali dalam sebulan untuk facial. Katanya
komedo saya tumbuh lebih cepat daripada biasanya.
Kok bisa?
Apakah benar jika komedo sering kali dibersihkan malahan mempercepat
pertumbuhannya? Kenapa wajah semakin dirawat malah semakin rewel? Lain waktu
kita akan menjawab pertanyaan tersebut.
Karena saya memang
enggan untuk mengunjungi dokter, akhirnya saya pun memasuki sebuah counter kosmetik di sebuah mall untuk
membeli scrub wajah, masker, dan juga pelembap anti-komedo. Menurut SPG brand
kosmetik tersebut saya harus men-scrub wajah
saya seminggu dua kali sehingga wajah bebas komedo. Selesai scrubbing, segera aplikasikan masker.
Kemudian gunakan pelembab organik sehingga wajah menjadi kenyal dan lembap.
Dia juga
menyarankan untuk tidak makan makanan yang berminyak karena dapat memicu
tumbuhnya komedo. Oke, semuanya akan saya lakukan demi kulit mulus. Sayangnya
setelah mengaplikasikannya selama sebulan, komedo tak urung berkurang. Kapster
langganan saya pun berkeluh-kesah mengenai komedo saya dan wajah saya yang
kasar.
Hal ini yang
sempat membuat saya jadi kesal, “sudahlah, bagian kapster memang membersihkan
wajah. Untuk itulah dia dibayar.”
Setelahnya saya
pun sharing dengan adik dan beberapa
teman saya dan mereka pun menyarankan saya untuk mengunjungi dokter kulit.
“Daripada
membeli kosmetik yang harganya mahal, mending langsung konsul ke dokter. Dia bisa
melihat masalah kulit kita dan resepnya bisa berbeda-beda tiap-tiap orang.”
Nah dengan
alasan tersebutlah, saya pun membulatkan tekad untuk mengunjungi dokter kulit.
Sebelum menetapkan pilihan ke dokter kulit yang sekarang ini, saya berkunjung
ke beberapa klinik lainnya sebagai perbandingan.
Namun, ada satu
pernyataan yang sempat membuat saya galau kembali untuk mulai mengkonsulkan masalah
kulit wajah ke dokter. Pernyataan tersebut datang dari ibu teman saya.
“Lho Mba
Sonta ngapain ke dokter kulit. Wajahnya nga kenapa-napa kok.”
“Mmmhhhh.... Iya juga seh ada benarnya
omongan tante. Itu kalau cuma dilihat. Coba deh raba, kasar banget dan banyak
komedo-komedo putihnya.”
Akhirnya
saya membulatkan tekad untuk berobat di dokter kulit di daerah Kampung Ambon. Saya
pun menemukannya pun tidak sengaja lewat internet. Alasan saya sederhana saja memilih
kliniknya tersebut, yitu karena dekat dari rumah. Kalau mesti bolak-balik,
tidak akan lelah dan malas.
Sudah enam
bulan saya mempercayakan kulit wajah saya ke dokter ini. Hasilnya memuaskan. Saya
bisa putus hubungan dengan para komedo. Bagi kamu yang mempunyai masalah kulit
yang tidak kunjung ada solusinya, ada baiknya konsultasikan saja masalah kamu
ke dokter kulit.
Karena tampil
cantik dan bersih adalah keinginan semua wanita. Apakah Anda setuju dengan hal tersebut?
0 komentar:
Posting Komentar