Membaca kasus pelecehan seksual Bill
Cosby terhadap beberapa perempuan membuat saya teringat suatu pengalaman masa
lalu yang sampai saat ini masih segar dalam ingatan saya.
www.freedigitalphotos.net |
Beberapa tahun ketika saya masih berseragam biru, saya berjalan
kaki di jalan seberang Arion Mall Rawamangun. Di pinggir jalan, saya melihat
mobil tua yang terbuka pintu belakangnya. Entah mengapa mata saya terpancing
untuk melihat ke dalam mobil.
Ada seorang laki-laki gendut, putih, dan berbulu
sedang duduk selonjoran. Betapa kagetnya saya ketika melihat lelaki itu
tidak bercelana. Awalnya saya Cuma terbengong-bengong melihat mengapa lelaki
tersebut tidak memakai celana dan mengapa dengan asyiknya dia duduk pasrah
melihat alat kelamin yang (mungkin) tegang.
Tidak ada perasaan
takut ketika melihat hal tersebut. Saya Cuma terheran-heran dan aneh
mengapa dia tidak malu melakukan hal tersebut. Hingga di ujung jalan Veldrome,
saya melihat dua teman saya berlari ketakutan.
Ketika saya tanyakan mengapa mereka ketakutan, mereka tidak mau
menjawab. Sepertinya mereka tidak mau mendiskusikan apa yang mereka lihat. Saat
itu, saya tidak mempunyai ide mengapa pria tersebut melakukan hal tersebut. Saya
simpan pengalaman tersebut di hati, tanpa pernah menceritakannya kepada siapa
pun.
Hingga beberapa tahun kemudian saya tahu bahwa lelaki itu menderita
kelainan jiwa yang disebut eksibisionisme.
Kelainan jiwa yang suka mempertontonkan alat vitalnya ke publik.
Hati-Hati Mereka di
Sekitar Kita
Korban eksibionisme memang tidak “terlalu dirugikan” karena pelaku
sudah menemukan kepuasan ketika melihat korbannya ketakutan. Berbeda sekali
dengan korban Bill Cosby atau korban pedofil yang menyebabkan trauma fisik dan
psikologis.
Namun demikian, jangan biarkan mereka berkeliaran bebas
mempertontonkan kesakitannya di depan publik. Sebagai korban hal-hal berikut lakukan
hal-hal ini agar tak lagi jatuh korban.
- Jangan lari ketakutan. Ketika Anda ketakutan, dia akan mencapai klimaks kenikmatannya. Jangan buat dia senang karena rasa takut Anda.
- Berteriak. Ketika Anda bertemu dengannya, jangan bersikap malu-malu. Dia akan senang sekali melihat orang yang malu-malu. Jika Anda mempunyai sedikit keberanian, berteriaklah agar dia malu dengan sikapnya yang merugikan publik.
- Jangan cuek. Namun ketika Anda tak memiliki keberanian tersebut, laporkan segera orang tersebut kepada pihak berwajib (jika ada) atau kepada orang-orang di sekitar Anda agar dia segera mendapatkan perawatan yang tepat bagi penyakitnya. Karena tidak adil juga jika orang tersebut dihakimi oleh massa.
Namun begitu, jangan biarkan orang tersebut dapat bergerak bebas di sekitar kita. Kita pun tidak pernah tahu jika suatu saat dia bisa berubah menjadi monster seperti Bill Cosby yang akan menerkan Anda atau mungkin juga anak-anak Anda. Waspadalah dan lakukan sesuatu!
oow ada jenis penyakit jiwa gtu ya, saia kira yang begitu ya memang udah bener2 ada kelainan jiwa seperti pada umumnya.
BalasHapusAku pernah ngalamin hal ini mak... aku maki aja bahwa itunya kecil dan nggak ada jantan2nya.. itu akan menyakiti dia banget tuh
BalasHapusYang kaya gitu emang disarankan mak. Kalo malu-malu, dia kesenengan tuh
Hapusooo, gitu ya cara menanganinya, saya pernah ketemu yang begini, dan langsung ngibrit...
BalasHapusKalo saya bengong dan ngejelasin banget apa yang saya lihat. Baru deh pelan dan pasti ngibrit
HapusAku juga pernah lihat, justru lebih ekstrim dalam angkutan umum yg berdesakan dia berani keluarkan barangnya. Hiii....
BalasHapusSaya juga pernah mengalami hal seperti inu.. Detik ke 10 saya bru sadar klo dia mengeluarkan alat kelaminnya krna saya bru turun dri speda motor.. Sayang maki2 saja sebisanya tanpa menjerit.. Akhirnya dia yg lari ngibrit dan ketakukan.. Begitu mungkin cara mengahdapinya
BalasHapus