Pernahkah
Anda merasa takut dan cemas dengan hidup Anda? Jika ya, kita dapat
belajar dari seorang gadis kecil yang bernama Anna Frank yang
“terkurung” selama empat tahun di sebuah gudang tua di Belanda
pada tahun .
Dia
bersama lima orang lainnya tidak boleh membuat dan mengeluarkan suara
yang mencurigakan yang menandakan adanya tanda-tanda kehidupan di
loteng gelap dan lembap tersebut. Bahkan mereka juga harus
meminimalkan penggunaan air di toilet karena keselamatan mereka
adalah taruhannya. Karena jika keberadaan mereka sampai diketahui
oleh pihak Nazi, mereka akan segera dibawa ke kamp-kamp konsentrasi.
Ini
berarti mereka akan dikaryakan dengan segera sebagai pekerja paksa
tanpa makanan dan minuman yang cukup dengan keadaan lingkungan yang
sangat memprihatinkan. Hingga pada waktu yang tepat kamar gas beracun
telah dipersiapkan untuk mengeksekusi kehidupan mereka. Jika sudah
demikian, menjadi seorang manusia yang merdeka dan hidup hanyalah
sebuah impian.
Berada
di tempat yang sempit dengan aktivitas yang statis selama
bertahun-tahun adalah hal yang amat berat dan sulit. Ada rasa bosan
ditambah lagi di tengah malam mereka harus mendengar suara-suara
sirine, tembakan, dan helikopter yang wara-wiri di atas kepala
mereka. Barisan tentara yang berderap menjadikan suasana menjadi
semakin mendebarkan.
Rasa
takut semakin membuncah ketika mereka membaca berita kematian sesama
mereka yang tragis dan menyedihkan melalui surat kabar yang
diselundupkan oleh orang-orang kepercayaan mereka. Pertanyaan seperti
“sampai kapan ini berakhir” atau “apakah aku dapat selamat dari
semua ini” kerap terlintas di kepala mereka.
Namun
apa daya, mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Pada kondisi serba
khawatir dan cemas, cuma ada dua pilihan dalam kehidupan, terus
bertahan dan tetap menantikan yang terbaik atau berhenti berharap
yang berarti semuanya akan berakhir dengan segera.
Kita
dapat belajar dari Anna Frank yang memilih untuk bukan hanya bertahan
dan tidak putus asa, melainkan di hari-hari yang begitu sulit dia
masih dapat menghasilkan karya yang begitu fenomenal, yaitu buku
diarinya, yang menginspirasi banyak orang hingga kini.
Semangatnya
dan pengharapannya untuk merasakan kebebasan terus berkobar hingga
akhirnya dia ditangkap oleh tentara Nazi karena pengkhianatan
seseorang. Meskipun, akhirnya gadis kecil ini meninggal dunia akibat
tifus yang dideritanya di kamp konsentrasi. Namun, esensi sebenarnya
dari kehidupan bukanlah dilihat dari akhir kehidupan, melainkan
proses yang dilaluinya. Namun jika akhir terasa miris, itu sudah
menjadi bagian dari kehidupan. Lakukanlah yang terbaik yang menjadi
bagian kita dan serahkan yang lainnya kepada yang kuasa.
Jika
hari ini Anda merasa sangat takut dan cemas akan hidup Anda karena
berbagai tekanan dan kondisi, percayalah semuanya pasti akan berlalu.
Jalani kehidupan Anda dengan penuh semangat dan pengharapan. Jangan
lupa lakukan yang terbaik yang Anda bisa. Yakinlah kehidupan yang
lebih baik telah menanti Anda di depan sana. Tetaplah berjuang!
![]() |
credit:agoracommodities.com |
0 komentar:
Posting Komentar