Perang dunia ketiga pecah kali ini. Konflik melibatkan dua
perempuan yang sudah lama bersahabat, Chelsea dan Sarah. Sumber masalahnya
adalah seseorang lelaki yang memang
pantas diperebutkan. Sebut saja namanya Paul, seseorang yang good looking¸terpelajar, dan juga mapan.
Seperti layaknya sahabat, tak ada lagi rahasia antara
Chelsea dan Sara. Oleh karena itu, ketika Chelsea bertemu Paul dan mulai jatuh
cinta, Chelsea tak ragu menelpon Sarah dan menceritakan segalanya tentang Paul.
Chelsea pun kemudian memperkenalkan Paul ke Sarah. Entah bagaimana prosesnya,
di akhir cerita terungkaplah Sarah juga menyukai Paul.
![]() |
Frenemy, Ketika Friend Jadi Enemy |
“Seseorang sahabat seharusnya mendukung, bukan malah justru
menikam dari belakang.” Itu kalimat Chelsea sedikit terisak kala menelponku.
Beberapa jam kemudian Sarah juga menelponku dengan nada yang
tak kalah sendu. “Paul itu bukan pacar siapa-siapa. Ketika aku juga merasakan chemistry pada saat memandang Paul,
apakah salah jika aku juga jatuh cinta.”
Tampaknya Cupid sudah menembakkan panah cinta yang sama
kepada dua sahabat ini. Namun, bisakah kita menyalahkan dewa cinta yang masyur
itu? Tahan dulu, jangan salahkan siapa pun. Jika saat ini Anda sedang merangkai
asa menyukai gebetan sahabat
Anda, baca dulu hal-hal berikut sehingga
tak akan menyesal dengan langah apa pun yang akan Anda ambil.
Itu akan Menyakitinya
Ketika wajah charming seperti
Paul mulai mengisi hati, ada baiknya Anda mulai memikirkan perasaan sahabat
Anda. Ini bukan sekadar berhak atau tidaknya Anda terhadap Paul. Pada
kenyataannya Anda bukan sedang menaklukkan Paul, tetapi Anda sedang dalam
proses “merampas” harapan sahabat Anda. Faktanya, hal itu sangat menyakitkan.
Hargai Dia
Saya sangat percaya pada suatu hukum yang mengatakan jangan
engkau mengingini milik sesamamu manusia. Termasuk di dalamnya adalah gebetan yang meskipun secara de facto gebetan tersebut bukan milik sahabat
Anda. Namun, ada baiknya Anda menghargai apa yang telah dia percayakan kepada
Anda, yaitu mimpi dan keinginannya. Memperoleh kepercayaan bukanlah hal yang mudah, tetapi merusaknya
tidakah susah.
Pastikan Hati Anda
Namun jika kedua hal tersebut tidak juga membuat Anda
melupakan Paul, malah perasaan Anda semakin tak terkendali. Ada baiknya Anda memastikan
sekali lagi apakah itu benar-benar rasa cinta
atau sekadar ilusi. Jika memang yakin,
kejar cinta Anda. Namun, selalu ada risiko di setiap tindakan. Kertas putih tak
akan pernah sama ketika dinodai. Setidaknya Anda harus bersiap dengan perubahan
sikap sahabat Anda atau bersiaplah kehilangan dia selamanya. Hidup ini pilihan.
Anda dapat memosisikan diri Anda sebagai pesaing atau sahabat. Apa pun itu, pilihan ada di tangan Anda!
0 komentar:
Posting Komentar