Diberdayakan oleh Blogger.

Ketika Makanan Tradisional Indonesia Bersanding dengan Makanan Luar di Hotel Indonesia Kempinski

Dalam rangka merayakan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-70 tahun dan ulang tahun Hotel Kempinsky yang ke-53, Hotel Kempinsky menggelar kuliner asli Indonesia di hotel bintang lima tersebut. Acara berlangsung selama lima minggu, dari tanggal 5 Agustus hingga 8 September 2015.

Kuliner yang pertama digelar berasal dari Sumatera, Jawa, Bali-Lombok, Kalimantan, dan yang terakhir adalah dari Sulawesi-Maluku. Menurut General Manager Hotel Indonesia Kempinski, Alex Pichel, pulau-pulau tersebut memiliki kuliner yang begitu unik, yang dipengaruhi oleh bumbu dan bahan yang hanya ada di pulau tersebut. Ini berarti setiap pulau memiliki makanan yang berbeda. “Hal tersebutlah yang akan dirayakan dalam acara ini.” ujarnya.

Saya sendiri berkesempatan untuk datang ke Hotel Kempinsky pada tanggal 30 Agustus 2015. Saat itu hotel dalam keadaan fully-booked. Ada beberapa orang yang tidak bisa dilayani karena tidak melakukan reservasi terlebih dahulu.

Setelah menyebutkan nama, saya pun langsung diantar ke meja yang telah ditentukan. Di sana sudah menunggu dua teman yang juga sama-sama blogger, kami menunggu sejenak kedatangan chef yang menangani makanan khas Kalimantan.

Tak ingin menyia-nyiakan waktu saya pun menanyakan di mana makanan-makanan Kalimantan tersebut di tempatkan. Sayangnya, tempatnya agak di belakang. Saya melihat seperti patung kayu Dayak ditempatkan di sana. Tak seberapa lama chef yang kami tunggu datang. Darinya saya banyak mengetahui kuliner khas Kalimantan yang tampaknya belum sepopuler kuliner dari pulau lainnya.

Makanan Kalimantan sudah Mulai Punah
Perkenalan diri pun dimulai. Ternyata perempuan tersebut yang juga food blogger tersebut berasal dari Jogjakarta. Lalu di manakah dia mempelajari makanan Kalimantan. Jawabannya sungguh menarik, perempuan ini ternyata masuk kampung ke luar kampung atau bahkan hutan di Kalimantan untuk mempelajari bahan hingga pembuatan makanan tersebut.

Menurutnya banyak sekali makanan khas Kalimantan yang sudah hampir punah, tergilas makanan ala-ala Barat. Padahal makanan Kalimantan ini mudah dibuat dan bumbunya pun banyak tersedia. Chef Meli juga menceritakan pengalamannya belajar membuat dadah belasan sejenis sambal dari keturunan terakhir kepala Suku Dayak, masyarakat asli yang bertempat tinggal di Kalimantan Timur.

Menurutnya makanan yang ada pada acara kuliner di Hotel Indonesia sudah sagat representatif, mulai dari Kalimantan Barat, Kalimantan Timur. Hotel Indonesia Kempinski juga menyajikan makanan Kalimantan pernakan.

Uniknya Makanan Khas Kalimantan
Tak kenal, maka tak sayang. Ternyata makanan Kalimantan tidak kalah enak dengan makanan lainnya. Saya memcicipi makanan utama, pembuka, hingga penutup. Kalimantan bukan saja memiliki keragaman budaya, melainkan juga keragaman kuliner. Berikut makanan Kalimantan yang akan membuat referensis makanan Indonesia semakin beragam.  

Ayam Cincane
Ayam bakar ini adalah makanan khas dari Samarinda, Kalimantan Timur. Ayam bakar ini diungkep dengan berbagai bumbu, mulai dari bawang merah, bawang putih, cabai, serai, lengkuas, hingga air kelapa. Setelahnya barulah ayam dibakar sampai kecokelatan.



Tumis Mentimun
Masakan sayuran ini berasal dari Kalimantan Barat. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat tumisan ini adalah tomat, bawang merah, bawang merah serta putih, kunyit, dan kencur. Jangan lupa untuk menambahkan telur.


Sate Melayu
Makanan ini sungguh unik karena sate ayam dimakan bersama kuah kaldu ayam yang diberi daun bawang serta bawang. Sebagai pelengkapnya, sate dimakan bersama lontong. Makanan ini khas kuliner Kalimantan Selatan




Bebek Masak Habang
Makanan ini berasal dari Banjarmasin Kalimantan Selatan. Menurut saya ini makan favorit dari Kalimantan. Selain  bebek, iga sapi juga bisa dimasak habang.



Telur dadar Pare
Makanan ini juga sederhana. Telur dikocok bersama dengan pare yang telah dipotong-potong, kemudian digoreng. Makanan dengan rasa agak pahit ini adalah kuliner khas Kalimantan Barat.



Selain makanan tersebut, masih banyak makanan khas Kalimantan lainnya. Saya rasa kuliner dari pulau ini tidak kalah bersanding dengan kuliner luar negri. Mari cintai budaya sendiri dengan memakan makanan khas Indonesia, khususnya Kalimantan. Love Indonesia culinary!
Share on Google Plus

About sontafrisca

Usaha tidak akan pernah sia-sia jika dilakukan dengan sungguh-sungguh.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar