Kuliner yang pertama digelar berasal dari Sumatera, Jawa,
Bali-Lombok, Kalimantan, dan yang terakhir adalah dari Sulawesi-Maluku. Menurut
General Manager Hotel Indonesia Kempinski, Alex Pichel, pulau-pulau tersebut
memiliki kuliner yang begitu unik, yang dipengaruhi oleh bumbu dan bahan yang
hanya ada di pulau tersebut. Ini berarti setiap pulau memiliki makanan yang
berbeda. “Hal tersebutlah yang akan dirayakan dalam acara ini.” ujarnya.
Saya sendiri berkesempatan untuk datang ke Hotel Kempinsky
pada tanggal 30 Agustus 2015. Saat itu hotel dalam keadaan fully-booked. Ada beberapa orang yang tidak bisa dilayani karena
tidak melakukan reservasi terlebih dahulu.
Setelah menyebutkan nama, saya pun langsung diantar ke meja yang
telah ditentukan. Di sana sudah menunggu dua teman yang juga sama-sama blogger,
kami menunggu sejenak kedatangan chef yang menangani makanan khas Kalimantan.
Tak ingin menyia-nyiakan waktu saya pun menanyakan di mana
makanan-makanan Kalimantan tersebut di tempatkan. Sayangnya, tempatnya agak di
belakang. Saya melihat seperti patung kayu Dayak ditempatkan di sana. Tak
seberapa lama chef yang kami tunggu datang. Darinya saya banyak mengetahui kuliner
khas Kalimantan yang tampaknya belum sepopuler kuliner dari pulau lainnya.
Makanan Kalimantan
sudah Mulai Punah
Perkenalan diri pun dimulai. Ternyata perempuan tersebut yang
juga food blogger tersebut berasal
dari Jogjakarta. Lalu di manakah dia mempelajari makanan Kalimantan. Jawabannya
sungguh menarik, perempuan ini ternyata masuk kampung ke luar kampung atau
bahkan hutan di Kalimantan untuk mempelajari bahan hingga pembuatan makanan
tersebut.
Menurutnya banyak sekali makanan khas Kalimantan yang sudah
hampir punah, tergilas makanan ala-ala Barat. Padahal makanan Kalimantan ini
mudah dibuat dan bumbunya pun banyak tersedia. Chef Meli juga menceritakan
pengalamannya belajar membuat dadah belasan sejenis sambal dari keturunan
terakhir kepala Suku Dayak, masyarakat asli yang bertempat tinggal di
Kalimantan Timur.
Menurutnya makanan yang ada pada acara kuliner di Hotel
Indonesia sudah sagat representatif, mulai dari Kalimantan Barat, Kalimantan
Timur. Hotel Indonesia Kempinski juga menyajikan makanan Kalimantan pernakan.
Uniknya Makanan Khas
Kalimantan
Tak kenal, maka tak sayang. Ternyata makanan Kalimantan
tidak kalah enak dengan makanan lainnya. Saya memcicipi makanan utama, pembuka,
hingga penutup. Kalimantan bukan saja memiliki keragaman budaya, melainkan juga
keragaman kuliner. Berikut makanan Kalimantan yang akan membuat referensis
makanan Indonesia semakin beragam.
Ayam Cincane
Ayam bakar ini adalah makanan khas dari Samarinda,
Kalimantan Timur. Ayam bakar ini diungkep dengan berbagai bumbu, mulai dari
bawang merah, bawang putih, cabai, serai, lengkuas, hingga air kelapa. Setelahnya
barulah ayam dibakar sampai kecokelatan.
Tumis Mentimun
Masakan sayuran ini berasal dari Kalimantan Barat. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat tumisan ini adalah tomat, bawang merah, bawang merah serta putih, kunyit, dan kencur. Jangan lupa untuk menambahkan telur.
Masakan sayuran ini berasal dari Kalimantan Barat. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat tumisan ini adalah tomat, bawang merah, bawang merah serta putih, kunyit, dan kencur. Jangan lupa untuk menambahkan telur.
Sate Melayu
Makanan ini sungguh unik karena sate ayam dimakan bersama kuah kaldu ayam yang diberi daun bawang serta bawang. Sebagai pelengkapnya, sate dimakan bersama lontong. Makanan ini khas kuliner Kalimantan Selatan
Bebek Masak Habang
Makanan ini berasal dari Banjarmasin Kalimantan Selatan. Menurut saya ini makan favorit dari Kalimantan. Selain bebek, iga sapi juga bisa dimasak habang.
Telur dadar Pare
Makanan ini juga sederhana. Telur dikocok bersama dengan pare yang telah dipotong-potong, kemudian digoreng. Makanan dengan rasa agak pahit ini adalah kuliner khas Kalimantan Barat.
Selain makanan tersebut, masih banyak makanan khas
Kalimantan lainnya. Saya rasa kuliner dari pulau ini tidak kalah bersanding
dengan kuliner luar negri. Mari cintai budaya sendiri dengan memakan makanan
khas Indonesia, khususnya Kalimantan. Love Indonesia culinary!
0 komentar:
Posting Komentar