Diberdayakan oleh Blogger.

Apakah Mem-blur Foto dapat Mengurangi Angka Kejahatan pada Anak?

www.freedigitalphotos.net

Minggu pagi ini saya menonton tayangan TV di dua TV yang berbeda. Satu siaran gosip dan satu lagi siaran musik hidup.

Siaran gosip itu menayangkan Ussie Sulistyawati bersama suaminya yang sepertinya kebakaran jenggot karena foto anaknya dimasukkan ke account instagram orang lain dan diakui sebagai anak orang tersebut. Ussie diwawancarai sambil memangku anaknya yang gambarnya sengaja di-blur.

Di TV yang satu lagi Raffi Ahmad yang memang salah satu host acara tersebut hadir bersama istri dan anaknya Rafatar. Berbeda dengan tayangan Ussie, kamera dapat dengan bebas mengekspos tubuh dan wajah si baby yang menggemaskan.

Bukan hanya itu, Raffi Ahmad dan Gigi pun dengan bebas mengumbar siapa yang memandikan Rafatar, siapa yang membelikan segala keperluan Rafatar, hingga dengan siapa dia tidur pada malam hari.

Bahkan dalam tayangan ini, Mama Rita, Ibu Gigi, dengan dramanya memarahi Raffi yang mengaku-aku mengurus semuanya keperluan Rafatar. Semua penonton di studio tertawa melihat kelakuan Raffi, adik saya yang juga kebetulan menonton siaran tersebut tersenyum-senyum. Tandanya siaran ini memang sungguh menghibur.

Saya jadi teringat pernyataan Raffi Ahmad yang mengatakan bahwa dia akan pensiun pada usia sekitar 35 atau 37 tahun (nga tahu pasti yang mana). Apakah untuk mengejar hal itulah, ia begitu jorjoran mencari duit hingga anaknya yang masih baby pun diangkut untuk memuluskan pencapaian hidupnya?

Coba tanyakan kebenaran hal ini kepada Raffi Ahmad.

Kembali ke masalah mengekspos wajah anak di media massa memang tidak ada aturan jelas mengenai perlu tidaknya memblur atau tidak memperlihatkan wajah anak di social media atau media.

Namun dalam ingatan saya, dulu Beyonce sangat tidak ingin memperlihatkan wajah anaknya karena alasan privasi. Namun dalam perjalanan waktu foto Blue Ivy sudah bisa dilihat di mana-mana.

North West, buah hati Kanye West dan Kim Kardashian juga sempat ditutupi mukanya dengan kain saat sedang digendong Kim. Alasannya karena orang tuanya sudah memiliki kontrak kerja sama dengan salah satu TV yang akan "memamerkan" foto baby tersebut untuk pertama kalinya. Dan kebetulan sekali host acara tersebut adalah neneknya sendiri, yaitu Kris Jenner.

Artis-artis lokal yang juga pernah menutupi wajah anaknya di depan publik juga ada, mulai dari Jedar, Ayu Ting Ting, Risty Tagor, hingga Mulan Jameela. Namun pada akhirnya ada beberapa yang akhirnya memperlihatkan wajah anaknya ke khalayak ramai.

Pertanyaannya seberapa pentingkah para artis tersebut menutup dan memblur wajah anak dan seberapa efektifnyakah pem-blur-an wajah yang dilakukan oleh Ussy Sulistyawati untuk melindungi anaknya dari kejahatan.

Saya jadi ingat dengan salah satu desainer kantor yang begitu kreatif mengedit foto saya dan kawan-kawan saya. Salah satu karyanya yang tak terlupakan adalah foto seorang teman yang sedang menggendong monyet.

Foto itu sungguh bikin ngakak karena dia berhasil meng-cut foto anak kecil kemudian menggantinya dengan monyet kecil yang sedang tersenyum.

Apakah motif pelaku pembajakan foto anak Ussie sama dengan desainer tersebut. Hanya sekadar iseng dan suka dengan keimutan anak Ussie lalu mengeditnya. Karena begitu kreatifnya, dia pun mengakuinya sebagai anak.

Bisa iya, bisa juga tidak.

Namun yang pasti, kita bisa belajar dari kasus penyanyi dangdut Nassar, mantan suami Musdalifah. Salah satu anak mereka pernah diculik oleh orang yang tidak dikenal. Setelah diinvestigasi polisi, pelakunya mengaku melakukan tindakan kejahatan tersebut karena tidak suka dengan kesombongan Nassar di depan televisi.

Kesimpulannya kejahatan tidak melulu terjadi akibat mem-posting foto, tetapi ada faktor X yang memicu kejahatan.

Nah lho, ini yang mesti diingat oleh selebriti untuk tidak terlalu alay mengekspos kehidupan pribadinya. Yang diperlukan adalah karya Anda. Oleh karena itu, belajar banyak dari artis-artis senior yang lebih dulu makan garam kehidupan hiburan.

Please, please, please jangan terlalu alay dan berlebihan di depan kami.

Ini juga berlaku lho untuk yang bukan selebritis karena sesuatu yang berlebihan sungguh tidak baik.

So stop being alay dan lebaya!


Share on Google Plus

About sontafrisca

Usaha tidak akan pernah sia-sia jika dilakukan dengan sungguh-sungguh.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

12 komentar:

  1. Sebenrnya social media ini bisa memudahkan, dan menyeramkan kalau ketemu sama yg jahat-jahat gitu ya :|

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyahhh banyak banyak doa supaya jangan nemu yang jahat ya mbak ....

      Hapus
    2. Iyahhh banyak banyak doa supaya jangan nemu yang jahat ya mbak ....

      Hapus
    3. Iyahhh banyak banyak doa supaya jangan nemu yang jahat ya mbak ....

      Hapus
  2. Haha! Poin di akhir bener banget. Kalau diblur atau gimana juga pasti bakal nyebar fotonya. :) Yang penting nggak alay sehingga orang lain setidaknya tidak punya faktor X. Memang kejahatan kadang nggak kenal alasan tetapi ya kalau kita bersikap biasa-biasa saja, mudah-mudahan tidak terkena.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin, semoga ya. Klo alay bin lebay, kemungkinannya lebih besar. Waspadalah... waspadalah

      Hapus
    2. Amin, semoga ya. Klo alay bin lebay, kemungkinannya lebih besar. Waspadalah... waspadalah

      Hapus
  3. berarti ada pembelajaran yang berarti dan harus diambil hikmah positifnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selalu ada hal positif bahkan di kejadian paling menyebalkan. Ciehhh sok wise bingirs

      Hapus
  4. makanya jangan ngeselin dan ngumbar-ngumbar ya..
    bisa mengundang kejahatan juga.
    aku sih mending langsung unfollow kalo ada temen yg alay binggo apa apa diumbar, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyahhh bener bawaannya pengen dipites tuhhh orang kaya gitu. Tapi biarkanlah, karakter orang kan beda2

      Hapus
  5. mereka sejatinya malu.. kebenaran telah menutupi hati mereka. dan posting di blog ini bagi mereka penting banget. itu lah

    BalasHapus