Cerita ini berawal dari rasa frustasi Ibu kepala sekolah Hung pada sistem sekolah elit yang dipimpinnya. Rasa itulah yang membawanya pada suatu keputusan yang berat. Dia akan meninggalkan sekolah itu dan juga melupakan passion-nya pada
dunia pendidikan yang sudah dia geluti bertahun-tahun.
Dengan perasaan sedih hal ini ia beritahukan kepada
suaminya Dong. Tak disangka-sangka suaminya pada hari yang sama juga telah membuat
keputusan yang sama. Kemudian mereka pun berencana mengunjungi negara-negara
yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya. Namun Hung mesti bersabar, dalam
jangka waktu 4 bulan ke depan Dong mesti merampungkan pekerjaannya. Jika selesai,
barulah mereka dapat terbang bebas.
Hung pun menikmati waktu tersebut dengan berbagai cara yang
menyenangkan, mulai dari pergi ke gym hingga memasak untuk suaminya tercinta. Hingga
pada suatu saat ada tayangan berita yang mengusik hati nuraninya sebagai seorang
guru.
Ada sebuah TK yang sudah ditinggalkan oleh murid dan gurunya.
Yang tersisa hanyalah 5 orang murid yang tidak mampu pindah sekolah karena permasalahan
ekonomi. Sekolah itu terancam ditutup karena sampai kini belum juga mendapatkan
guru sekaligus kepala sekolah untuk mengajar mereka.
Rasa iba Ibu Hung pun membawanya ke sekolah itu. Dia berjanji
kepada suaminya jika ia hanya akan membantu anak-anak malang ini sembari dia
menunggu Dong selesai dengan proyeknya. Dia akan berusaha untuk mendapatkan
sekolah yang baik untuk anak-anak tersebut. Dengan demikian, dia dapat dengan
tenang pergi melawat berbagai negara.
Akhirnya setelah bertemu dengan Bapak Kepala Desa, Ibu Hung mendapatkan pekerjaan tersebut. Namun niat baik dan tulus Ibu Hung dinilai negatif oleh orang-orang lain, terutama orang-orang di desa itu. Banyaknya yang mengangapnya ia hanya mencari sensasi supaya tersohor dan terkenal di mana-mana. Ini merupakan tantangan yang dianggap sambil lalu saja oleh Ibu Hung.
Akhirnya setelah bertemu dengan Bapak Kepala Desa, Ibu Hung mendapatkan pekerjaan tersebut. Namun niat baik dan tulus Ibu Hung dinilai negatif oleh orang-orang lain, terutama orang-orang di desa itu. Banyaknya yang mengangapnya ia hanya mencari sensasi supaya tersohor dan terkenal di mana-mana. Ini merupakan tantangan yang dianggap sambil lalu saja oleh Ibu Hung.
Every Kids Have Their Own Story
Dia tak pernah memikirkan pendapat orang lain terhadapnya. Dia hanya fokus pada lima bocah yang akan belajar bersamanya. Dia akan menanti kelimanya di gerbang sekolah. Mereka
lalu akan bergandengan menuju kelas dengan begitu bahagia. Dia sangat menikmati
waktu tersebut.
Kebahagiaan itu mulai terusik ketika Ibu dari kakak
beradik Kitty dan Jennie berkata bahwa dia tak memiliki uang lagi untuk
mengantar dan menjemput anaknya ke sekolah. Jarak sekolah dan rumah begitu jauh sehingga juga tidak mungkin bagi mereka untuk berjalan kaki. Selain itu, ayah mereka juga tidak mendukung kedua gadis kecilnya untuk tetap bersekolah.
Ibu Hung hanya bisa terdiam sedih di dalam mobilnya ketika Kitty dan Jennie mengucapkan selamat tinggal. Hingga ia mendapatkan solusi untuk permasalahan tersebut. Dia menyusul mereka ke pemukiman kumuh semacam Little India tempat tinggal mereka. Ibu Hung meminta mereka untuk tetap bersekolah karena setiap hari dia akan mengantar dan menjemput kedua anak tersebut.
Ibu Hung hanya bisa terdiam sedih di dalam mobilnya ketika Kitty dan Jennie mengucapkan selamat tinggal. Hingga ia mendapatkan solusi untuk permasalahan tersebut. Dia menyusul mereka ke pemukiman kumuh semacam Little India tempat tinggal mereka. Ibu Hung meminta mereka untuk tetap bersekolah karena setiap hari dia akan mengantar dan menjemput kedua anak tersebut.
Satu masalah kelar. Problem lain pun datang. Hari berikutnya yang bikin hati Ibu Hung galau adalah ketika dua
orang muridnya tidak datang ke sekolah. Dia kemudian memberanikan diri mendatangi rumah mereka.
Sampailah dia di rumah Siu Suet, yang tinggal bersama ayah yang
lebih pantas dipanggil kakek. Sang ayah yang sudah renta hari itu sakit
sehingga Siu Suet tidak tega meninggalkannya. Dia mengambil alih pekerjaan
bapaknya, mulai dari menjual besi tua hingga memasak makanan. Harunya menjadi
semakin haru saat si Bapak Tua bercerita mengapa dia begitu rajin mengantarkan
anaknya ke sekolah.
Ka ka lebih beruntung karena masih memiliki orang tua lengkap
meski selalu saja bertengkar. Mengapa hari itu dia tidak masuk sekolah? Hari
itu ayah dan ibunya bertengkar tiada henti. Firasat Ka Ka mengatakan jika dia pergi ke sekolah
dua orang yang dicintainya bisa saling membunuh. Dan jika mereka berdua mati, dia akan hidup
sendirian. Oleh karena itulah, dia tidak ingin berangkat ke
sekolah sehingga akan ada orang yang akan melerai mereka. Alasan tersebut membuat kedua orang tua Ka Ka tersadar akan perilakunya yang
buruk.
Hal tersebutlah yang membuat Ibu Hung semakin dekat dan mengenal orang tua masing-masing. Baginya guru bukan hanya duduk di depan kelas kemudian mengajar. Namun dia bertindak di luar batas sehingga bukan hanya menginspirasi anak didiknya, tetapi juga para orang tua.
Dia juga mengajarkan anak didiknya untuk selalu memiliki mimpi dan belajar untuk tidak takut menghadapi kehidupan. Hal tersebut dibuktikan pada saat hujan begitu deras dan semua anak ingin buang air kecil.
Sialnya toilet sekolah mampet semuanya. Ibu Hung kemudian membawa anak-anak ke toilet desa. Di tengah perjalanan Chu Chu berteriak histeris karena petir yang menggelegar.
Dari awal Ibu Hung sudah mengetahui bahwa Cha Cha memiliki tokoh khayalan Monster Petir yang sangat jahat dan bisa membunuh orang. Tokoh khayalan tersebut tercipta karena ayah dan ibunya meninggal akibat kecelekaan pada saat badai. Karena itulah, dia begitu takut dengan petir.
Ibu Hung kemudian menghampiri Cha Cha dan dengan penuh kasih sayang dia mengatakan petir tak akan membunuhnya. Dia mengajak Cha Cha meraih hujan dan dia mengatakan bahwa ayah dan ibu Cha Cha sudah bahagia di surga.
Hal ini membuat Cha Cha menangis. Di dalam hujan dia berjanji kepada orang tuanya dia akan selalu menjaga dirinya sendiri, sehingga mereka tak perlu khawatir di surga sana.
Hal tersebutlah yang membuat Ibu Hung semakin dekat dan mengenal orang tua masing-masing. Baginya guru bukan hanya duduk di depan kelas kemudian mengajar. Namun dia bertindak di luar batas sehingga bukan hanya menginspirasi anak didiknya, tetapi juga para orang tua.
Dia juga mengajarkan anak didiknya untuk selalu memiliki mimpi dan belajar untuk tidak takut menghadapi kehidupan. Hal tersebut dibuktikan pada saat hujan begitu deras dan semua anak ingin buang air kecil.
Sialnya toilet sekolah mampet semuanya. Ibu Hung kemudian membawa anak-anak ke toilet desa. Di tengah perjalanan Chu Chu berteriak histeris karena petir yang menggelegar.
Dari awal Ibu Hung sudah mengetahui bahwa Cha Cha memiliki tokoh khayalan Monster Petir yang sangat jahat dan bisa membunuh orang. Tokoh khayalan tersebut tercipta karena ayah dan ibunya meninggal akibat kecelekaan pada saat badai. Karena itulah, dia begitu takut dengan petir.
Ibu Hung kemudian menghampiri Cha Cha dan dengan penuh kasih sayang dia mengatakan petir tak akan membunuhnya. Dia mengajak Cha Cha meraih hujan dan dia mengatakan bahwa ayah dan ibu Cha Cha sudah bahagia di surga.
Hal ini membuat Cha Cha menangis. Di dalam hujan dia berjanji kepada orang tuanya dia akan selalu menjaga dirinya sendiri, sehingga mereka tak perlu khawatir di surga sana.
Cinta Mengalahkan
Segalanya
Kedekatan Ibu Hung dengan mereka membuatnya "jatuh cinta". Oleh karena itu, ia pun melupakan ide untuk terbang keluar
negri dan menikmati kebahagian hanya berdua dengan suaminya. Dia ingin
berbagi hidup dengan anak-anak tersebut.
Dia mencari cara untuk memberitahukan hal tersebut kepada
suaminya. Terlambat, suaminya tahu lebih dahulu dari orang lain dan itu yang
membuatnya kecewa. Namun saking cintanya
Dong kepada Ibu Hung dia tidak marah dengan keputusannya tersebut. Dong hanya berharap
Ibu Hung lebih memperhatikan kesehatannya melebihi apa pun.
Dengan dukungan suaminya Hung semakin mantap. Ada banyak PR
yang harus dilakukan untuk mempertahankan sekolah ini. Pertama dia harus
merekrut setidaknya satu anak untuk bersekolah di sini. Mengapa demikian?
Sekolah akan segera ditutup jika murid tidak dapat memenuhi kuota, yaitu 5
orang, sedangkan pada akhir semester ini sekolah akan meluluskan salah satu
muridnya. Kedua, Ibu Hung juga berusaha mencari dana untuk kemajuan
murid-muridnya yang miskin itu.
Untungnya orang tua murid bersatu, mereka bahu-membahu
mencari murid baru. Mereka menyebarkan pamfet ke mana-mana. Ibu Hung juga
mempersiapkan sebuah pertunjukan untuk open house. Semuanya terlibat dan
berharap sekolah tak akan pernah ditutup.
Pada suatu hari yang cerah mereka siap dengan acara open
house. Sayangnya dari pagi hingga sore tak ada satu pun yang datang. Konflik
mulai terjadi ketika di hari yang sama ada peresemian museum proyek suami Ibu
Hung. Ibu Hung berjanji akan datang setelah acara open house kelar.
Tak beberapa lama, ada telepon dari seorang praktisi pendidikan di mana Hung sudah menaruh
proposalnya di sana untuk meminta
bantuan dana. Dia kemudian lebih memilih bertemu dengan orang tersebut,
daripada menemani suaminya museum.
Ibu Hung harus menelan pil pahit karena orang tersebut memintanya untuk meninggalkan sekolah desa itu kemudian bergabung dengan lembaga pendidikannya dengan gaji yang sangat besar. Ibu Hung juga dijanjikan akan mendapat popularitas sama seperti selebritis Hongkong.
Dia menolak hal tersebut dan kembali ke sekolah untuk melihat perkembangan open house. Selama kepergiannya ternyata tak ada satu pun yang datang.
Tiba-tiba saja, ibu Hung pun jatuh pingsan dan dia kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Dia menolak hal tersebut dan kembali ke sekolah untuk melihat perkembangan open house. Selama kepergiannya ternyata tak ada satu pun yang datang.
Tiba-tiba saja, ibu Hung pun jatuh pingsan dan dia kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Berharap untuk Tak Berpisah
Hanya tinggal satu minggu dan Ibu Hung pun tak berdaya di rumah sakit akibat tumor yang dideritanya.
Suami Ibu Hung selalu hadir di sekolah selama itu. Dia mengajar anak-anak dan juga mempersiapkan hari wisuda serta hari perpisahan mereka.
Hari yang tak dinantikan itu pun tiba, Ibu Hung langsung dari rumah sakit menuju sekolah. Orang tua dan bapak pemimpin desa sudah menunggu Ibu Hung yang masih tampak lemah.
Keharuan tak bisa terbendung lagi. Mereka sudah siap untuk berpisah. Namun keajaiban masih mampir di sekolah ini. Berkat pidato Hung yang menggetarkan ditambah pidato Ka Ka yang tak ingin diluluskan agar sekolah mereka tidak jadi ditutup.
Tapi Ibu Hung menolaknya dan berkata "kamu tak bisa diam di tempat. Kamu harus tetap maju apa pun keadaannya."
Hal tersebut membuat orang-orang desa berempati. Mereka kagum dengan usaha dan kerja keras Ibu Hung yang tulus.
Suami Ibu Hung selalu hadir di sekolah selama itu. Dia mengajar anak-anak dan juga mempersiapkan hari wisuda serta hari perpisahan mereka.
Hari yang tak dinantikan itu pun tiba, Ibu Hung langsung dari rumah sakit menuju sekolah. Orang tua dan bapak pemimpin desa sudah menunggu Ibu Hung yang masih tampak lemah.
Keharuan tak bisa terbendung lagi. Mereka sudah siap untuk berpisah. Namun keajaiban masih mampir di sekolah ini. Berkat pidato Hung yang menggetarkan ditambah pidato Ka Ka yang tak ingin diluluskan agar sekolah mereka tidak jadi ditutup.
Tapi Ibu Hung menolaknya dan berkata "kamu tak bisa diam di tempat. Kamu harus tetap maju apa pun keadaannya."
Hal tersebut membuat orang-orang desa berempati. Mereka kagum dengan usaha dan kerja keras Ibu Hung yang tulus.
Setelahnya, ada dua orang murid yang mendaftar ke sekolah ini. Berkat kegigihan Ibu Hung sekolah ini tetap eksis sampai sekarang dan sudah mencetak anak-anak yang berprestasi.
Film yang Menginspirasi dari Celestial Movies
Little Big Master merupakan film yang dibuat berdasarkan kisah nyata perjuangan guru. Kisah tersebut kemudian diproduksi dan kemudian ditayangkan oleh Celestial Movies, saluran TV berbayar yang memutar film Mandarin dan Asia selama 24 jam di seluruh dunia.
Bagi Anda yang penasaran dengan film ini, Anda dapat menyaksikannya malam ini pukul 20.00. Celestial Movies hadir di Indovision, K-Vision, MatrixTV, Nexmedia, OkeVision, OrangeTV, Skynindo, Transvision, TopTV, Topass TV, UTV, dan YesTV.
Di saluran TV tersebut Anda dapat menonton tayangan film berkualitas dengan bintang film Mandarin terkenal favorit. Ada sekitar 400 film per tahun dengan 100 persen menggunakan teks lokal. Celestial Movies mampu membawa Anda menyaksikan film box office terbaru dan favorit sepanjang masa.
I Love HK Movies....
Catatan: Sebelum siap-siap di layar TV ada baiknya Anda menyediakan banyak tisu. Sabtu kemarin saya menonton film ini di Cinemaxx Plaza Senayan, hampir semua blogger menitikkan air mata. Ajak putra-putri Anda menonton film yang amat menginspirasi ini.
Film yang Menginspirasi dari Celestial Movies
Little Big Master merupakan film yang dibuat berdasarkan kisah nyata perjuangan guru. Kisah tersebut kemudian diproduksi dan kemudian ditayangkan oleh Celestial Movies, saluran TV berbayar yang memutar film Mandarin dan Asia selama 24 jam di seluruh dunia.
Bagi Anda yang penasaran dengan film ini, Anda dapat menyaksikannya malam ini pukul 20.00. Celestial Movies hadir di Indovision, K-Vision, MatrixTV, Nexmedia, OkeVision, OrangeTV, Skynindo, Transvision, TopTV, Topass TV, UTV, dan YesTV.
Di saluran TV tersebut Anda dapat menonton tayangan film berkualitas dengan bintang film Mandarin terkenal favorit. Ada sekitar 400 film per tahun dengan 100 persen menggunakan teks lokal. Celestial Movies mampu membawa Anda menyaksikan film box office terbaru dan favorit sepanjang masa.
I Love HK Movies....
Catatan: Sebelum siap-siap di layar TV ada baiknya Anda menyediakan banyak tisu. Sabtu kemarin saya menonton film ini di Cinemaxx Plaza Senayan, hampir semua blogger menitikkan air mata. Ajak putra-putri Anda menonton film yang amat menginspirasi ini.
Film ini memang sukses bikin nangis ya mba
BalasHapuswah ak pengen liatt..ad ga ya di youtube
BalasHapus